Pilih blog AMP atau HTML? ini adalah pertanyaan yang sering muncul dari teman-teman blogger yang tertarik ingin menggunakan blog AMP. Perubahan blog dari HTML ke AMP penuh dengan risiko seperti turunnya pendapatan Google AdSense.
Blogger yang visitornya tinggi berfikir 1000 kali untuk pindah dari blog HTML ke AMP, ditakutkan visitor turun dan pendapatannya ikutan turun. Untuk menemukan jawaban dari pertanyaan di atas mari simak penjelasan tentang blog AMP berikut ini.
Siapa sih yang tidak ingin blognya cepat diakses pengunjung? pasti semuanya menginginkannya bukan? terutama kalau dibuka melalui perangkat mobile. Karena faktor kecepatan inilah Google mengembangkan project AMP.
Pengaplikasian AMP pada Blogger.com berbeda dengan WordPress Self Hosting dimana untuk Blogger.com cukup dengan mengganti template sedangkan di WordPress Self Hosting harus memakai plugin AMP.
Untuk Anda yang masih ragu-ragu ingin membuat blog menjadi AMP, berikut ini TERAA.NET akan memberikan gambaran tentang AMP dan mudah-mudahan dapat memberikan wawasan lebih di dunia blogging.
Fokus bahasan AMP ini ditinjau dari kenyamanan pengunjung, ramah mesin pencari, dan bagus tidaknya untuk publisher Google AdSense. Accelerated Mobile Pages (AMP) diperkenalkan oleh Google sebagai standar untuk membuat blog yang cepat diakses dari perangkat mobile.
Pengunjung Betah di Blog AMP
Alasan utama kenapa membuat blog AMP adalah untuk mendapatkan pengalaman pengguna atau user experience yang lebih baik. Tidak bisa dipungkiri, blog AMP rata-rata halamannya dibuka dalam kedipan mata beda jauh dengan blog HTML yang loadingnya lama.
Minimnya widget pada blog AMP membuat pengunjung betah karena hanya fokus pada konten dalam blog tersebut. Di mata pengunjung sendiri, blog AMP kelihatan lebih superior karena muncul logo petir di pencarian Google.
AMP Terbukti Membuat SEO Naik
Jujur selama menggunakan blog AMP SEO jadi naik, pengunjung dari perangkat mobile semakin bertambah namun sebenarnya itu ditentukan oleh kecepatan blog itu sendiri. Memang sih AMP cepat sekali diakses melalui perangkat mobile karena menggunakan cache melalui URL API Google, bukan server hosting.
Blog HTML yang kecepatannya bagus SEO juga bagus namun harus didukung oleh pemilihan hosting dan theme yang tepat. Intinya AMP menolong blog dengan hosting murahan menjadi super cepat ketika diakses.
AMP Tidak Ramah Dengan Publisher Google AdSense
Blog AMP tidak mendukung Java Script, unit iklan Google AdSense yang bisa dipasang juga terbatas pada iklan display dan konten yang sesuai. Tidak bisa memasang iklan link sehingga yang tampil yang itu-itu saja.
Auto Ads di blog AMP tidak bisa bekerja dengan baik jika dibandingkan blog HTML, meskipun muncul jumlahnya tidak sesering di blog HTML begitu juga dengan Sticky Ads. Karena alasan inilah sepertinya para pengiklan lebih suka menaruh harga tinggi pada blog Non AMP.
Baca: Cara Memasang Auto Ads di Blog AMP
Baca: Cara Memasang Sticky Ads di AMP WordPress
Demikianlah informasi mengenai pengalaman menggunakan blog AMP dan HTML, kesimpulannya adalah AMP ramah dengan mesin pencari namun untuk publisher Google AdSense tidak sebaik ketika menggunakan blog HTML.
Murni ini hanya pengalaman pribadi admin, kalau teman-teman blogger mempunyai pengalaman lain boleh sharing melalui kolom komentar berikut ini.
Baca: Pengalaman Menggunakan WordPress dan Blogger.com, Bagusan Mana?