Mengenal Macam-Macam Dekstop Environment Linux

Posted on

Ketika mendalami sistem operasi Linux mungkin Anda pernah mendengar beberapa istilah berikut ini seperti GNOME, KDE, XFC, Unity, Cinnamon, dan Mate. Istilah tersebut masuk dalam kategori dekstop environment yaitu sebuah user interface atau tampilan antar muka dari masing-masing distro Linux.

Saking banyaknya jenis dekstop environment pada Linux terkadang 1 distro mempunyai tampilan yang banyak seperti Linux Mint Cinnamon, Mate, dan XFCC. Mengenal dekstop environment yang cocok dengan karaktersistik pengguna sangat penting sekali soalnya berhubungan dengan kenyamanan ketika menggunakan Linux.

Misalnya untuk mereka yang baru belajar menggunakan Linux atau baru migrasi dari Windows disarankan memilih Linux yang menggunakan dekstop environment mirip Windows yaitu Mate dan XFC. Varian distro Linux itu ragamnya banyak sekali dan tampilannya juga bagus-bagus, kalau ingin tampilan seperti Mac OS pakai saja Elementary OS atau Deepin. Bila ingin tampilan seperti Windows download saja Zorin OS kemudian install pada komputer Anda.

Linux adalah sistem operasi terbuka dimana setiap developer bebas mengembangkannya termasuk dekstop environmentnya. Untuk itu jangan heran bila sistem operasi ini mempunyai tampilan yang berbeda-beda, bandingkan dengan Windows dan MAC OS yang hanya itu-itu saja.

8 Macam Dekstop Environment Linux

Kembali pada topik artikel berikut ini ada beberapa Desktop Environment Linux yang harus Anda ketahui dan pahami sebelum mendownloadnya. Selengkapnya silahkan baca penjelasannya beriu ini.

1. KDE Plasma

Tampilan KDE Plasma Dekstop

KDE Plasma adalah dekstop environment yang ringan dan responsif tanpa mengurangi usur keindahan di dalamnya. Update terbaru adalah KDE Plasma 5.13 dengan segala fitur terkini yang diharapkan dapat memanjakan dan meningkatkan produktivtas pengguna. Pengembang telah menurunkan penggunaan memori dan mengoptimasi startup sehingga perfoma runtime lebih bagus. Update pembaharuan memungkinkan panel popup berjalan lebih mulus di hardware spesifikasi rendah.

KDE Plasma 5.13 telah membenamkan fitur Integrasi Perambahan Plasma (Plasma Browser Integration). Dengannya, pengguna perambahan Firefox, Chrome, maupun yang berbasis Chromium dapat melihat proses unduhan pada popup notifikasi Plasma. Musik dan video yang diputar lewat perambahan, kini juga dapat diatur langsung melalui Media Controls Plasmoid, selain itu melalui perambahan, pengguna juga dapat langsung mengirim tautan ke ponsel dengan KDE Connect. KRunner (Alt+F2) pun dapat dipakai untuk mengakses tab perambahan.

Fitur integrasi tersebut dapat diaktifkan dengan cara memasang ekstensi yang dipakai. Untuk memenuhi visi KDE, KDE Plasma 5.13 telah mendesain ulang perkakas System Settings dan memperbarui pengaturan splash screen sehingga pengguna dapat mengunduh splashscreen baru dari KDE Store. Yang anyar juga ditemukan pada framework KDE Kirigami.

2. GNOME

Tampilan GNOME Dekstop Environmet

GNOME adalah salah satu dekstop environment yang banyak disukai pengguna Linux karena tampilannya yang begitu sederhana tapi mudah dicustom dan juga modern. Pada kemunculan GNOME pertama kali sempat di kecam oleh pendiri sistem operasi Linux, yaitu Bapak jenius Linus Torvalds alasannya dikecam karena awalnya GNOME ini sulit dicustom tetapi dengan seiring berjalan waktu dan usaha usaha para developer GNOME ini Desktop Environment mulai disukai oleh user.

3. Unity

Tampilan Unity Dekstop Environment

 

Unity adalah sebuah Shell yang berjalan diatas Desktop Environment GNOME, yang dikembangkan oleh Canonical khusus untuk Ubuntu. Unity pada Ubuntu 11.04 adalah sebuah plugin compiz sama dengan plugin compiz lainnya. Bedanya dengan plugin compiz adalah unity membutuhkan kemampuan hardware yang lebih tinggi.

Unity sepertinya sudah tidak digunakan lagi soalnya update terbaru Ubuntu 18.04 LTS kembali menggunakan GNOME sebagai dekstop environmentnya. Alasan kenapa kembali menggunakan GNOME karena Unity boros baterai dengan memakan resource yang cukup besar, namun kedepan kemungkinan Unity akan diprogram ulang oleh Canonical.

4. Mate

Tampilan Mate Dekstop Environmet

Dikembangkan oleh sekelompok orang yang gagal move on dengan GNOME 2. Dibangun dengan source code GNOME 2 yang ditinggalkan oleh pengembang aslinya. Saat ini projek MATE masuk dalam salah satu proyek Linux Mint. Nama MATE sendiri berasal dari nama tumbuhan dari Amerika Selatan yang bernama Yerba mate dan teh yang terbuat dari dedaunan.

Desktop environment GNOME 2 sudah ditinggalkan karena telah rilis yaitu GNOME 3, tapi ada beberapa orang yang tidak mau beralih ke GNOME 3 dan masih ingin tetap di GNOME 2 oleh karena itu Pengembang MATE mengambil source code GNOME 2 dan kemudian di kembangkan lagi GNOME 2 dan diberikan nama baru yaitu MATE.

MATE itu sendiri awal mulanya berasal dari tanaman yang berada di wilayah Amerika Selatan yang dimana nama tanaman itu adalah Yerba Mate, dan desktop MATE ini pertama kali di rilis pada 18 Juni 2011.

5. XFCE

Tampilan XFCE Dekstop Environment

Salah satu Desktop environment yang ringan yaitu XCFE, dekstop environment ini juga populer tidak kalah dengan GNOME, kenapa bisa populer? karena ini desktop environment yang ringan dan bisa digunakan atau diinstall di laptop atau komputer yang memiliki hardware tua atau lawas.

Desktop environment XFCE ini menggunakan GTK+2 sama seperti GNOME 2, XFCE adalah proyek yang dibangun oleh Pak Olivier Fourdan pada tahun 1996. XFCE sendiri kepanjangan dari XForms Common Environment, tapi setelah tidak memakai alat bantu Xforms nama xfce pun di tulis ulang oleh pengembang XFCE dan menyatakan bahwa namanya tidak diganti hanya saja tidak memiliki singkatan.

4. Cinnamon

Tampilan Cinnamon Dekstop Environment

Cinnamon adalah lingkungan dekstop yang khusus diperuntukan untuk Linux Mint. Cinnamon merupakan proyek penggabungan dari GNOME Shell yakni Konsep Modern dari GNOME 3 dengan Konsep tadisional dari GNOME 2. Hal ini terjadi setelah pengembang Linux Mint merasa kurang cocok dengan GNOME 3. Mereka akhirnya mendapatkan ide untuk mengembangkan fork sendiri dari GNOME 3 yang kemudian diberinama Cinnamon.

6. LXDE

Dekstop LXDE Dekstop Environment

LXDE atau Lightweight X11 Desktop Environment merupakan Lingkungan desktop yang ringan dan cepat.Sangat cocok dengan komputer tua yang berspesifikasi rendah. Tampilan LXDE hampir sama dengan OpenBux hanya saja pada LXDE terdapat penambahan LX Panel. LXDE mulai aktif dalam perkembangan Desktop Environment sejak tahun 1998. LXDE dapat dijumpai pada Ubuntu ,Debian dan OpenSUse.

7. Deepin

Tampilan Deepin Dekstop Environment

Deepin Desktop Environment (DDE) adalah lingkungan dekstop yang digunakan pada Linux Deepin. DDE sendiri mulai digunakan pada Linux Deepin 12.12. Tampilan yang elegan dan sangat menarik ini merupakan kelebihan dari DDE. Bahkan DDE terlihat sebagai antarmuka paling segar dan modern dibanding antarmuka lainnya. DDE sendiri menyajikan beberapa pemilihan dock sesuai dengan selera kita seperti Fasion Mode yang mirip dengan Mac OS atau Efficient Mode yang mirip dengan antarmuka windows.Namun untuk menjalankan dekstop ini butuh resource yang cukup banyak dan hardware yang cukup tinggi.

8. Pantheon DE

Pantheon DE adalah antarmuka yang ditampilkan dari Linux Elementary OS. Pantheon sendiri dibangun dari basis aplikasi desktop Gnome seperti GTK+, GDK, Cairo, GLib yang kemudian ditulis ulang sehingga terbentuk antarmuka yang lebih modern.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.