Bela diri Jepang begitu diminati

Kenapa Sekarang Bela Diri Jepang Begitu Diminati?

Posted on

Kenapa bela diri Jepang begitu diminati orang tua untuk mengikutsertakan anaknya daripada silat? untuk mencari tahu jawabannya mari simak penjelasan berikut ini.

Bela diri Jepang yang masuk Indonesia banyak sekali ragamnya seperti Karate, Judo, Jiu Jitsu, Kempo, dan Aikido namun yang populer dan banyak pesertanya adalah Karate.

Admin TERAA.NET yang dulunya mempunyai basik silat ketika ingin mengikutsertakan anak dalam bela diri lebih memilih bela diri Jepang karena beberapa alasan.

Alasan tersebut lebih ke pembentukan karakter dan tingkat kedisiplinan supaya terhindar dari tawuran. Tak dipungkiri lagi dari dulu hingga sekarang sering terjadi tawuran antar perguruan silat dengan masalah sepele.

Rasa saling memiliki membuat anggota perguruan silat ikut-ikutan tawuran padahal belum tentu tahu masalahnya apa. Sebagai orang tua tentu menghindari masalah tersebut supaya anaknya tetap aman dan menggunakan ilmunya ketika dalam keadaan terdesak saja.

Alasan lain tentu dari pelatih itu sendiri dimana sering dijumpai anggota yang meninggal dalam latihan silat. Biasanya karena kurang pengetahuan pelatih dalam menyerang anggota saat latihan, padahal mengenal titik vital dalam tubuh seseorang itu sangatlah penting.

Karena rasa cinta terhadap silat sekaligus sebagai masukkan lebih baik pelatih itu seleksinya kompetitif, bukan hanya menguasai gerakan jurus dan bagaimana dia pintar berkelahi namun psikologisnya perlu diperhatikan. Harus memilih pelatih yang kepribadiannya baik, tidak mudah terprofokasi atau memprovokasi anggotanya, dan mau mendidik dengan meningkatkan kemampuan fisik tanpa harus melukai anggotanya.

Pertumbuhan anggota perguruan silat memang sangat cepat karena dari umur berapapun boleh ikut, bahkan dibawah 17 tahun banyak yang jadi pelatih. Coba bandingkan dengan bela diri Jepang, yang boleh melatih pasti senior yang sudah berumur.

Dengan umur yang matang biasanya tahu mana yang terbaik untuk anggotanya, latihan fokus pada kemampuan fisik dan pengaplikasian gerakan dalam perkelahian nyata. Budaya Jepang yang dibawa melalui bela diri ternyata juga membentuk karakter dan kedisiplinan peserta dengan output yang santun meskipun levelnya tinggi. Jarang dijumpai anak karateka yang pencicilan di jalan daripada anggota perguruan silat.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.