Tahapan migrasi Windows ke Linux adalah langkah-langkah yang harus disiapkan dan dilaksanakan oleh pengguna Windows yang ingin beralih menggunakan sistem operasi berlogo burung Pinguin. Sebenarnya tanpa melalui tahapan seperti yang ditulis TERAA.NET, Anda bisa menggunakan Linux secara mandiri tetapi prosesnya panjang karena tidak ada panduannya.
Linux adalah sistem operasi terbuka yang bebas dipakai oleh siapapun juga, bandingkan dengan Windows yang berbayar. Kebanyakan pengguna Windows menggunakan aplikasi bajakan atau yang sudah di crack. Pertanyaannya adalah, Anda termasuk yang bayar atau?
Ayo mulai dari diri sendiri, bila ingin menghargai karya orang lain maka dapatkan sebagaimana mestinya namun bila tidak sanggup ayo beralih menggunakan Linux. Mau pakai aplikasi apapun semuanya gratis dan Anda juga bisa mengembangkannya sendiri. Baiklah berikut ini tahapan proses migrasi Windows ke Linux.
Tahapan Pindah OS Windows ke Linux
1. Mencari Rererensi Distro Linux
Sistem operasi Linux dikembangkan oleh para developer di seluruh dunia sehingga macamnya banyak sekali. Di Indonesia sendiri ada Blankon, distro Linux berbasis Debian yang dikembangkan oleh anak bangsa. Bila Anda penasaran dan tertarik dengan distro ini silahkan kunjungi official websitenya Blankon.
Untuk pemula yang baru beralih menggunakan Linux sebaiknya gunakan Linux Mint. Distro turunan Ubuntu ini lebih mudah digunakan daripada mbahnya sehingga menjadikannya disukai banyak orang. Tampilan antarmukanya mirip banget sama Windows, tersedia juga menu untuk Copy, Paste, Delete tanpa melalui terminal Linux.
Mencari aplikasi pendukung seperti pemutar MP3, Video Player, dan Video Editor juga mudah, tinggal membuka Software Center maka ribuan aplikasi bisa di download secara gratis.
Selain yang telah dijelaskan di atas masih banyak distro Linux lainnya yang bisa Anda coba. Namun sebelum memutuskan untuk benar-benar migrasi dari Windows ke Linux cari referensinya dulu dan sesuaikan dengan kebutuhan Anda ketika menggunakan Linux. Misalnya Linux Mint untuk semua pekerjaam, Kali Linux untuk hacking, dan RedHat untuk Server.
2. Mencoba Aplikasi Linux di Windows
Setelah menemukan distro yang cocok, tahap selanjutnya adalah mencoba aplikasi Linux di Windows. Jalankan aplikasi dasar yang umumnya sering digunakan di Linux seperti Libre Office pengganti Microsoft Office, GIMP penggantinya Adobe Photoshop, dan Kdenlive yang fungsinya sama persis dengan Adobe Premiere.
Setelah mahir menggunakan aplikasi tersebut di Windows maka tahap selanjutnya adalah menginstall Linux sebagai pengganti Windows. Caranya bisa dibaca pada tautan berikut ini.
Baca: Panduan Cara Install Linux Mint
Baca: Panduan Cara Install Linux Ubuntu
3. Menjalankan Linux Secara Virtual atau Live
Mungkin sampai di sini Anda sudah mahir menjalankan aplikasi Linux yang dipelajari di Windows, namun untuk sistem operasi Linuxnya belum. Jangan sampai setelah berhasil install Linux tidak bisa mematikan komputer karena kesulitan mencari Shutdown. Untuk mengantisipasinya silahkan pelajari Linux secara virtual melalui Virtual Box atau VMWare. Istilahnya menjalankan OS di dalam OS, caranya adalah sebagai berikut.
Baca: Cara Menjalankan OS Dalam OS Dengan VMWare dan Virtual Box
Selain itu bisa juga menjalankan Linux secara Live melalui USB Flashdisk. Apabila sudah yakin baru install Linux di komputer/ laptop Anda.
4. Install Wine
Pada awal menggunakan Linux mungkin belum terbiasa dengan aplikasi yang ada di sana dan masih membutuhkan aplikasi Windows yang bisa dijalankan di Linux. Untuk itu cobalah install Wine (Wine is not Emulator), caranya silahkan lihat pada tautan berikut ini.
Baca: Cara Install Winde di Ubuntu dan Linux Mint
Fungsi Wine adalah untuk menjalankan aplikasi Windows di sistem operasi Linux. Karena ini bukan emulator maka mengharapkan aplikasi Windows berjalan lancar di Linux susah, tapi setidaknya cukup membantu meskipun ada bugnya.
5. 100% Menggunakan Linux
Mempelajari sistem operasi baru tidak semudah membalikkan telapak tangan dan pastinya butuh waktu. Mungkin selama ini Anda sudah menggunakan Windows dari TK hingga lulus kuliah maka wajar sekali bila mahir menggunakannya. Hal itu juga berlaku untuk Linux, pelan tapi pasti bila sering menggunakannya akan terbiasa. Bila telah berbiasa hilangkan Wine, dan cobalah 100% menggunakan Linux biar feelnya dapat.