Menikmati Ketinggihan di Jembatan Pemantau Hama

Posted on

Sekarang ini pemerintah desa pada berlomba-lomba mengembangkan potensi wisata yang ada di wilayahnya. Ada yang memanfaatkan keindahan alam yang dikelola menjadi tempat wisata maupun membuat taman atau objek wisata sendiri yang sekiranya dapat mengangkat desa tersebut supaya dikenal khalayak banyak.

Salah satu pengembangannya adalah dibangunnya jembatan Pemantau Hama. Sesuai namanya, jembatan ini berfungsi sebagai tempat untuk memantau hama dari ketinggian. Letaknya yang berada di ketinggian membuatnya leluasa sebagai tempatmemandang hama tanaman.

Jembatan Pemantau Hama ini terletak di desa Sukorejo, kecamatan Gandusari, kabupaten Trenggalek. Tepatnya di baratnya pasar Gandusari kurang lebih 1 km.

Baca: Indahnya Taman Belik Mileng Senden Kampak

Berbeda dengan jembatan pada umumnya yang dibuat untuk menghubungkan kedua daratan yang dipisahkan oleh sungai, jembatan ini malah dibangun di atas jalan raya. Sudah terbayang kan? bagaimana wujud jembatan di atas jalan raya.

Memantau hama dari ketinggian hehe

Jembatan ini dibangun sejajar di atas jalan raya sehingga tidak mengganggu orang yang lewat. Justru ketika menaikinya bermanfaat banget untuk memantau hama yang menyerang tanaman. Jembatan ini selain untuk memantau hama, tujuan pembuatannya juga sebai spot foto.

Banyak anak muda, ibu-ibu, dan bapak-bapak yang pergi ke sini hanya sekedar berfoto. Sedangkan petani yang berada di area tersebut malah jarang memanfaatkannya untuk memantau hama… gokil kan? hehe

Karena jembatan ini tidak ada atapnya sebaiknya datang pada pagi hari atau sore hari. Kalau siang hari dijamin panas karena langsung kena sinar matahari. Namun bagi yang ingin sehat malah direkomendasikan siang hari supaya mendapatkan vitamin D alami.

Tangganya nanjak banget

Cara menaiki jembatan ini harus berhati-hati, karena tangganya kecil namun sangat menanjak. Apalagi kalau pas turun, harus super hati-hati agar tidak jatuh. Sebenarnya bisa dikatakan jembatan ini buntu, tidak bisa diterabas. Lebih cocok disebut panggung Pemantau Hama, mungkin karena pemerintah desa ingin menghadirkan sesuatu yang beda dari lainnya maka diberi nama jembatan pemantau hama.

Yang menarik dibangun juga area parkir sehingga pengunjung tidak perlu khawatir meninggalkan motornya untuk foto-foto di atas. Pokoknya enak banget buat nongkrong pada pagi atau sore hari, dan Anda wajib mengunjunginya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.