Pada artikel sebelumnya, TERAA.NET telah membahas tentang “Jenis-Jenis Speaker Audio“ namun rasanya ada yang kurang bila tidak menjelaskan pengertian Crossover Audio.
Crossover adalah bagian dari perangkat audio yang pemasangannya berada diantara atau sebelum amplifier dan speaker. Tugas alat ini untuk memisahkan atau memecah, membagi, dan menyaring frekuensi yang berbeda-beda.
Crossover sendiri dibagi menjadi 2 yaitu aktif dan pasif. Crossover aktif dipasang setelah pemutar audio kemudian diperkuat amplifier lalu disalurkan ke speaker. Crossover pasif dipasang setelah amplifier lalu disalurkan ke speaker, biasanya untuk membagi suara bas dan tweeter.
Crossover Aktif
Crossover aktif adalah perangkat elektronik yang memproses sinyal audio untuk membagi dan menyaring frekuensi menjadi beberapa rentang yang berbeda sebelum sinyal tersebut diperkuat oleh power amplifier, kemudian dikirim ke driver speaker yang sesuai (seperti woofer atau tweeter).
Berbeda dengan crossover pasif, crossover aktif bekerja sebelum amplifikasi, menggunakan komponen aktif seperti op-amp, resistor, dan kapasitor, serta membutuhkan daya eksternal dan lebih banyak amplifier.
Cara Kerja Crossover Aktif
- Sinyal Masuk: Sinyal audio yang belum diperkuat masuk ke crossover aktif
- Penyaringan Frekuensi: Komponen aktif di dalam crossover (op-amp, resistor, kapasitor) akan menyaring sinyal, membaginya menjadi rentang frekuensi tinggi, menengah, dan rendah
- Penguatan Terpisah: Setiap rentang frekuensi yang telah disaring kemudian dikirim ke power amplifiernya masing-masing
- Kirim ke Speaker: Setiap power amplifier kemudian menguatkan sinyal dan meneruskannya ke driver speaker yang dirancang untuk frekuensi tersebut, misalnya tweeter untuk frekuensi tinggi.
Keunggulan Crossover Aktif
- Kontrol yang Tepat: Memberikan kontrol yang sangat baik atas frekuensi yang masuk ke setiap speaker, memungkinkan penyesuaian crossover yang sangat presisi sesuai spesifikasi speaker
- Fleksibilitas: Memungkinkan pengaturan waktu (time alignment) untuk memastikan suara dari berbagai speaker dan subwoofer terdengar serempak
- Kualitas Suara: Menghasilkan kualitas audio yang lebih baik dan presisi karena amplifier hanya perlu memperkuat frekuensi yang sesuai untuk setiap speaker.
Kelemahan Crossover Aktif
- Membutuhkan Lebih Banyak Amplifier:
Setiap kanal frekuensi membutuhkan amplifier sendiri, sehingga sistem menjadi lebih kompleks - Biaya Lebih Mahal: Karena membutuhkan lebih banyak komponen dan amplifier, biaya instalasi sistem ini cenderung lebih tinggi dibandingkan dengan sistem crossover pasif.
Crossover Paasif
Crossover pasif adalah rangkaian filter elektronik yang membagi sinyal audio menjadi beberapa rentang frekuensi dan mengarahkannya ke driver speaker yang sesuai, seperti tweeter, midrange, dan subwoofer.
Komponen ini tidak memerlukan daya eksternal karena ditenagai oleh sirkuit sistem audio itu sendiri, dan bekerja setelah sinyal suara diperkuat oleh amplifier. Komponen utamanya adalah kapasitor, induktor, dan resistor, yang berfungsi untuk memfilter frekuensi tanpa sumber daya terpisah.
Cara Kerja Crossover Pasif
- Memisahkan Frekuensi: Crossover pasif bekerja dengan kapasitor, induktor, dan resistor untuk menyaring sinyal suara
- Menentukan Jalur: Sinyal frekuensi tinggi (high-frequency) akan dikirim ke tweeter, frekuensi rendah (low-frequency) ke subwoofer, dan frekuensi menengah ke midrange speaker
- Penyaluran Sinyal: Setelah sinyal diperkuat oleh amplifier, crossover pasif kemudian membaginya sesuai kebutuhan masing-masing speaker.
Keunggulan Crossover Pasif
- Kesederhanaan Pemasangan: Lebih mudah dipasang karena tidak memerlukan sumber daya terpisah
- Harga Relatif Murah: Umumnya lebih ekonomis dibandingkan crossover aktif
- Komponen Terintegrasi: Biasanya merupakan bagian dari kabinet speaker itu sendiri.
Kekurangan Crossover Pasif
- Potensi Kehilangan Sinyal: Penggunaan komponen pasif dapat menyebabkan sedikit kehilangan sinyal
- Kontrol yang Lebih Terbatas: Lebih sulit untuk mengatur level setiap pita frekuensi secara tepat tanpa menggunakan resistor peredam, yang dapat menurunkan kualitas suara
- Kualitas suara dapat bervariasi karena toleransi komponen pasif, yang dapat mempengaruhi respons frekuensi secara signifikan.
Perbedaan dengan Crossover Aktif
Posisi:
Crossover pasif bekerja setelah amplifier, sementara crossover aktif bekerja sebelum amplifier.
Daya:
Crossover pasif tidak memerlukan daya eksternal, sedangkan crossover aktif membutuhkan daya.
Kontrol:
Crossover aktif menawarkan kontrol yang lebih presisi terhadap setiap rentang frekuensi, yang tidak bisa didapatkan pada crossover pasif.