Pada kesempatan kali ini Saya akan curhat betapa sulitnya beli crankcase yang ada nomor mesinnya. Karena mengalami secara langsung proses pengajuan crankcase baru, jadi paham kenapa pengguna lebih memilih mengelas atau membeli di marketplace daripada inden melalui dealer.
Cerita bermula ketika Honda CB150R tahun 2016 milik Saya mengalami patah balancer yang mengakibatkan kalter sebelah kanan dan kiri pecah dan retak. Bagian yang rusak sangat vital karena tempat bearing balancer.
Baca: Kenali Kelemahan Honda CB150R (K56) LED
Mungkin kalau bagian lain yang tidak berhubungan dengan bearing, dilas hasilnya bagus. Masalahnya ketika lobang bearing kanan kiri dilas, posisi balancer kurang presisi yang mengakibatkan perputaran bandul bermasalah.
Balancer adalah komponen sepeda motor yang berfungsi sebagai penyeimbang yang dapat mengurangi getaran mesin. Cuma di honda CB150R inilah, balancer bisa patah. Saya punya Mio dan Shogun juga awet, padahal keluaran lama.
Sempat menanyakan ke mekanik AHASS, namun jawabannya kurang meyakinkan. Katanya telat ganti oli, padahal rajin ganti dan pakai oli yang mahal juga. Ada yang mengatakan karena karet balancernya mengeras lalu mengecil sehingga menjadi goyang.
Intinya kalau CB150R milik Anda muncul getaran, tanpa pikir panjang langsung ganti saja balancernya daripada fatal seperti punya Saya.
Saya sudah memperbaiki motor ini di bengkel pinggir jalan, namun suaranya kasar. Sempat ada niat untuk membeli kalter sebelah kanan dan kiri di dealer, namun khusus yang ada bagian nomor mesinnya ribet minta ampun.
Saya sudah menanyakan prosedur pemesanan crankcase/ kalter kiri di AHASS, mereka menyuruh Saya minta surat keterangan dari kepolisian. Dari persyaratan yang diberikan AHASS, untuk penggantian kalter kiri memang harus ada pengantar dari kepolisian.
Berangkatlah ke Polres Trenggalek, Jawa Timur. Sesampainya di sana, malah disuruh minta rekomendasi dari Samsat. Pergilah ke Samsat, namun tidak diberikan rekomendasi dan malah akan diberi pengantar untuk uji laboratorium forensik di Polda Jatim.
Saya tanya, apakah motornya harus dibawa? katanya Iya. Ribet banget kan, belum lagi kalau mogok di jalan atau harus sewa pickup untuk membawa motor ke sana. Katanya, motor akan diperiksa bagian mana yang rusak dan penyebabnya apa.
Trenggalek – Surabaya sangat jauh, ribetnya harus bawa motor ke sana pasti wira-wiri. Kenapa sih ribet gini? ini kebijakan dari kepolisian atau gimana? niat Saya baik, hanya ingin membeli kalter kiri CB150R yang ada nomor mesinnya.
Lagian kalau sudah disetujui sama AHASS, maka kalter yang lama juga dihancurkan baru dicetak yang baru sesuai nomor mesin yang lama. Saya juga bukan pencuri, tetapi kenapa ribet gini.
Dari sini mulai paham, kenapa pengguna bila kalter kiri mengalami kerusakan lebih memilih dilas daripada beli melalui dealer.