Manfaat Plugin Cache

Manfaat Plugin Cache Pada Sebuah Website

Posted on

Banyak konten kreator yang menulis manfaat plugin cache pada sebuah website, tentu ada pertimbangan kenapa membahas plugin tersebut. Kecepatan sebuah website ditentukan oleh beberapa faktor diantaranya adalah kecepatan server dari hosting yang dipakai, jumlah plugin, dan theme.

Untuk mendapatkan hosting bagus biasanya butuh biaya yang mahal, tergantung dari spesifikasi yang ditawarkan oleh provider mengenai paket hosting tersebut. Spesifikasi meliputi jumlah core, entry process, inode, storage, VRAM, bandwidth, dan lain sebagainya.

Semakin banyak plugin yang terinstall membuat loading website menjadi lemot, untuk itu pengelola blog harus pandai memilih plugin yang bermanfaat untuk websitenya. Kalau bisa memperlambat, kenapa harus memakai plugin cache? untuk tahu jawabannya silahkan simak penjelasan berikut ini sampai habis.

Pemilihan theme juga mempengaruhi loading suatu website, mereka yang paham tentang ini pasti memilih theme sederhana namun dapat menampilkan iklan secara powerfull. Sedangkan mereka yang baru bisa membuat website biasanya mendahulukan tampilan tanpa mempertimbangan kecepatan loading website.

Dengan plugin cache bisa mengkover semua permasalahan tersebut, bahkan dalam kondisi server down sekalipun. Saking pentingnya TERAA.NET merekomendasikan untuk menginstall plugin cache pada website.

 

Pengertian Plugin Cache

Plugin cache adalah tool yang diciptakan untuk mempercepat loading sebuah website dengan cara membuat salinan web yang telah dimuat sebelumnya sehingga ketika ada pengunjung membuka web tersebut, plugin cache akan mengirimkan salinan yang telah ada tanpa memproses ulang dari server.

 

Kerugian Plugin Cache

Manfaat utama dari plugin cache adalah mempercepat loading website, namun juga ada kerugian ketika menggunakannya. Ketika melakukan migrasi hosting/ website biasanya tidak langsung berhasil karena salinan datanya masih tersimpan. Sekurang-kurangnya butuh waktu 2 x 24 jam baru benar-benar berhasil.

 

Macam-Macam Plugin Cache

Plugin cache tersedia untuk semua Content Management System (CMS), namun yang cukup populer hanya di WordPress. Ada beberapa macam plugin cache WordPress yang bisa Anda pilih diantaranya adalah:

1. WP Rocket

WP Rocket dianggap sebagai salah satu plugin cache WordPress terbaik. Hal ini disebabkan karena plugin ini menyediakan berbagai fitur-fitur canggih, user interface yang memungkinkan pengguna mengontrol fungsionalitas caching, dan kemudahan dalam melakukan konfigurasi.

Terdapat beberapa fitur utama yang dimiliki WP Rocket, yaitu:

  • Optimalisasi CSS dan JavaScript
  • Preloading cache
  • Lazy loading image/ gambar
  • Optimalisasi basis data
  • CDN.

Plugin ini cocok digunakan oleh website dengan skala besar, memiliki banyak pengguna, dan terdapat budget yang memadai.

2. WP-Optimize

Plugin cache ini memiliki fitur-fitur unggulan, seperti pengecilan CSS dan Javascript, pembersihan basis data, dukungan multisite dan WebP, serta kompresi gambar dan GZIP. Keberadaan berbagai fitur tersebut menjadikan WP-Optimize fokus pada optimalisasi database WordPress.

Dengan menggunakan tool ini, Anda dapat melakukan beberapa hal sebagai berikut:

  • Melakukan cache halaman
  • Membersihkan dan mengoptimalkan database
  • Menghapus revisi postingan yang tidak perlu
  • Mengoptimalkan tabel database untuk meningkatkan performa website

Plugin cache ini cocok digunakan apabila Anda memiliki website dengan database yang sering digunakan dan ingin melakukan optimasi cukup melalui satu tool saja.

3. W3 Total Cache

W3 Total Cache sudah digunakan pada 1 juta website WordPress. Hal ini menjadikannya salah satu plugin cache WordPress yang paling populer.

Popularitas tersebut disebabkan karena tool ini menyediakan berbagai fitur lengkap untuk meningkatkan kecepatan website, seperti:

  • Caching halaman dan postingan
  • Minifikasi CSS dan JavaScript
  • Konversi gambar WebP
  • Kompatibilitas CDN.

Meskipun begitu, W3 Total Cache tidak cocok digunakan oleh pemula. Plugin ini direkomendasikan apabila Anda sudah familiar melakukan caching dan memiliki website dengan sertifikat SSL.

4. LiteSpeed Cache

Plugin cache ini disebut sebagai platform optimasi website all-in-one karena menawarkan banyak fitur pengoptimalan dan caching.

Berikut beberapa fitur-fitur yang terdapat pada LiteSpeed Cache, yaitu:

  • Caching akurat
  • Minifikasi CSS, JavaScript, dan HTML
  • Lazy loading
  • Optimasi database
  • Dukungan CDN.

5. WP Super Cache

Saat ini, plugin cache WordPress ini sudah digunakan oleh lebih dari 2 juta pengguna aktif dan memiliki nilai 4,5 dari 5. Popularitas tersebut bisa diperoleh karena WP Super Cache menyediakan opsi caching berbasis file dengan konfigurasi yang sederhana dan mampu mengganti kode PHP WordPress yang rumit.

Dengan begitu, plugin ini bisa menghasilkan file HTML statis sehingga memberikan waktu loading yang lebih cepat. Selain itu, WP Super Cache juga menawarkan fitur-fitur lain, seperti mode sederhana, preloading, pengumpulan sampah, dan dukungan CDN.

6. Autoptimize

Autoptimize adalah plugin cache yang fokus pada penggabungan file CSS dan JavaScript secara otomatis dengan mengelompokkan, mengurangi, serta menggabungkan code ke dalam header website.

Di sisi lain, plugin ini juga bisa mengoptimalkan kode HTML, menghapus tag HTML yang tidak perlu, dan memberikan opsi caching browser.

Autoptimize juga menawarkan opsi bagi Anda untuk mengelola urutan loading code di website. Teknik optimasi ini sangat membantu menghemat waktu dan meningkatkan performa website.

Demikianlah informasi mengenai manfaat menggunakan plugin cache pada sebuah website, terutama untuk WordPress. Dengan memasang plugin cache membantu meningkatkan kecepatan website dan mengatasi server down karena salinan datanya masih tersimpan sehingga tetap bisa diakses.

7. Comet Cache

Meskipun kurang populer apabila dibandingkan dengan plugin cache WordPress lainnya, Comet Cache menyediakan berbagai fitur yang cukup lengkap, seperti:

  • Pembersih cache otomatis
  • Minifikasi CSS, JavaScript, dan HTML
  • Direktori cache
  • Pengecualian User-Agent
  • Request 404

Di samping itu, plugin memiliki memiliki user interface dan deskripsi penggunaan yang jelas, sehingga Anda dapat menggunakannya dengan mudah.

8. WP Fastest Cache

Plugin ini terkenal mudah digunakan oleh pemula. Tidak mengherankan apabila WP Fastest Cache memiliki lebih dari satu juta pengguna aktif.

Selain kemudahan penggunaanya, plugin cache ini juga menawarkan berbagai fitur unggulan, seperti:

  • Alat GZIP.
  • Minifikasi CSS, JavaScript, dan HTML
  • Preloading caching halaman statis
  • Dukungan Cloudflare, SSL, dan CDN
  • Pengoptimalan gambar.

9. Hummingbird

Hummingbird adalah plugin cache dan optimasi kecepatan yang dikembangkan oleh WPMU DEV. Plugin ini memiliki user interface yang sangat sederhana dan dilengkapi dengan tips serta petunjuk untuk membantu pengelola website menyesuaikan diri dengan sistem cache.

Selain itu, Hummingbird memiliki framework yang dapat membantu mempercepat website secara langsung dan memberikan kendali penuh kepada pengelola website pada berbagai fitur, seperti kompresi file, modifikasi CSS dan JavaScript, lazy loading, serta caching.

Plugin cache ini cocok digunakan apabila Anda membuat navigasi website, mempercepat loading hanya dalam satu klik, dan memantau performa website secara keseluruhan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.