Membeli token listrik itu mudah sekali, bisa dilakukan sendiri melalui aplikasi mobile banking maupun marketplace yang menjual token atau membeli di gerai Indomaret. Meskipun mudah terkadang muncul masalah baru yaitu Total KWH Melebihi Batas Maksimum. Artinya pembelian token listrik telah melampaui batas wajar sehingga muncul keterangan seperti itu.
Pada mulanya Admin TERAA.NET mengira kalau masalahnya ada di penyedia token. Mencoba 2 mobile banking berbeda yaitu BCA dan Mandiri tetap belum bisa. Mencoba membeli token melalui Tokopedia juga tidak bisa. Keesokan harinya mencoba mebeli token lagi, namun masih nihil.
Ada yang mengatakan bila gagal beli token telah melebihi batas maksimum harus membeli jumlah KWH di bawahnya. Misalnya sebelumnya Anda membeli 100 ribu, maka dicoba beli 50 ribu atau 20 ribu. Ternyata cara tersebut tidak berhasil dengan keterangan yang sama yaitu Total KWH Melebihi Batas Maksimum.
Penyebab Token Listrik Melebihi Batas Maksimum
Setelah menghubungi pihak PLN di nomor 123 dan Instagramnya akhirnya menemukan 2 penyebab kenapa token listrik bisa melebihi batas maksimum. Penyebabnya dari pengguna itu sendiri atau karena orang lain.
Yang disebabkan oleh pengguna sendiri artinya membeli token di atas angka wajar, misalnya untuk pengguna listrik daya 900 VA maka maksimal dalam sebulan harus membeli 649 KWH. Di atas itu maka tidak bisa membeli token di bulan yang sama.
Kalau masalah ini disebabkan oleh orang lain seperti milik Admin maka solusinya menghubungi pihak PLN atau menunggu bulan berikutnya untuk beli token. Masalahnya apakah sisa token cukup sampai akhir bulan?
Pengeluaran wajar Admin setiap bulannya tidak lebih dari 200 ribu (100 ribu – 200 ribu), menurut keterangan pihak PLN telah melakukan pembelian token 9 kali di bulan Mei 2021 dengan rincian sebagai berikut:
- Tanggal 03/05/2021 sebesar Rp. 100.000,- dengan jumlah KWH yang diperoleh 67.3 KWH (yang dibeli Admin, sisanya orang lain)
- Tanggal 06/05/2021 sebesar Rp. 20.000,- dengan jumlah KWH yang diperoleh 13.5 KWH
- Tanggal 10/05/2021 sebesar Rp. 20.000,- dengan jumlah KWH yang diperoleh 13.5 KWH
- Tanggal 14/05/2021 sebesar Rp. 50.000,- dengan jumlah KWH yang diperoleh 33.7 KWH
- Tanggal 19/05/2021 sebesar Rp. 20.000,- dengan jumlah KWH yang diperoleh 13.5 KWH
- Tanggal 20/05/2021 sebesar Rp. 20.000,- dengan jumlah KWH yang diperoleh 13.5 KWH
- Tanggal 21/05/2021 sebesar Rp. 500,000,- dengan jumlah KWH yang diperoleh 336.3 KWH
- Tanggal 21/05/2021 sebesar Rp. 200,000,- dengan jumlah KWH yang diperoleh 134.5 KWH
- Tanggal 22/05/2021 sebesar Rp. 20.000,- dengan jumlah KWH yang diperoleh 13.5 KWH.
Berdasarkan rincian pembelian token yang terekam oleh PLN, Admin hanya melakukan pembelian sebesar Rp. 100.00 untuk 67.3 KWH, selebihnya total Rp. 650.000 orang lain yang membeli menggunakan ID Pelanggan/ ID Meter milik Admin.
Ada beberapa kemungkinan kenapa orang tersebut menggunakan ID Pelanggan Admin, kemungkinan salah memasukkan ID Pelanggan ketika membeli token listrik. Anehnya kalau salah sampai 8 kali kenapa masih membeli token? itu yang tidak bisa dijawab Admin.
Baca: Perbedaan Volt Ampere (VA) dengan Watt Pada Listrik PLN
Cara Mengatasi Gagal Beli Token Listrik Karena Melebihi Batas Maksimum
Di atas telah dijelaskan secara rinci penyebab kenapa pembelian token listrik bisa melampaui batas, selanjutnya adalah solusi dari permasalahan tersebut. Dirangkum dari penjelasan yang disampaikan oleh PLN, seandainya dalam sebulan pembelian token telah melebihi batas maka beli token di bulan berikutnya.
Namun bila sisa token tidak mencukupi sampai akhir bulan, PLN akan memberikan token listrik kepada pelanggan (tentu dengan membelinya langsung dari PLN). Untuk kasus yang dialami oleh Admin ini, pihak PLN memberikan salah satu token dari 8 pembelian token yang dilakukan oleh orang lain supaya bisa tetap hidup sampai bulan berikutnya.
Antisipasi Salah Beli Token Listrik
Sebenarnya kasihan sekali kepada pembeli token yang masuk ke ID Pelanggan milik Admin. Meskipun begitu Admin tetap tidak bisa melihat token yang dibeli orang lain, kecuali pihak PLN memberi tahu. Supaya kejadian ini tidak terulang atau orang lain tidak mengalaminya maka berhati-hatilah ketika membeli token listrik.
Bila Anda membeli token sendiri melalui ibanking, mobile banking, atau penyedia token listrik lainnya cek nomor token sesuai dengan milik sendiri atau bukan. Bila merasa sudah benar, kemudian cek pemilik token listriknya. Biasanya di situ tercantum nama pemiliknya siapa. Kalau ternyata yang muncul bukan namanya, jangan lanjutkan membeli token listrik. Cek kembali nomor tokennya, bisa dilihat pada meteran listrik maupun kartu listrik pintar yang diberikan PLN ketika pasang baru.
Baca: Cara Melihat ID Pelanggan PLN Prabayar dan Pasca Bayar