Demi mendapatkan spot foto yang menarik untuk story WhatsApp maupun reel Instagram dengan pemandangan menghadap ke laut, kami sekeluarga rela pergi ke GP Coffe yang ada di Jalur Lintas Selatan (JLS) pantai Sine yang terletak di desa Kalibatur kecamatan Kalidawir kabupaten Tulungangung.
Jujur ini pengalaman pertama ke JLS pantai Sine yang awalnya berekspektasi jalannya mudah seperti menuju JLS pantai Sidem yang bersebelahan dan sama-sama terletak di kabupaten Tulungagung. Ternyata setelah dilalui, perjalanan ke sana cukup menguras tenaga.
TERAA.NET yang berasal dari kabupaten Trenggalek berangkat melalui kecamatan Durenan ke selatan hingga perempatan Bandung ke timur hingga Campur Darat. Sesampainya di pertigaan arah menuju pantai Popoh belok kanan sedikit lalu belok kiri.
Kemudian diarahkan ke jalan nanjak yang melintasi pohon jati dan pinus. Tanjakannya lumayan naik dan pendek sehingga butuh ancang-ancang dari bawah karena naik Mobilio berpenggerak roda depan.
Berbeda ketika naik Avanza, disaat nanjak bisa langsung gas tetapi ketika naik Mobilio langsung gas ban belakang pasti selip. Pada awal masuk hutan ini sempat berfikiran parno, jangan-jangan sama mbah Google diarahkan ke situ.
Senjata andalan ke JLS pantai sine adalah Google Map, dan yang terlihat pada maps ya cuma satu jalur tersebut. Tidak ada alternatif jalur lain, niat ingin balik muncul namun tiba-tiba berpapasan dengan Jazz yang berarti jalan ini sering dilalui wisatawan.
Ceritanya kami terus melaju hingga masuk desa Tanggunggunung, di sini jalannya rusak parah aspalnya pada mengelupas kelihatan batunya saja. Karena Mobilio termasuk pendek, tidak berani menginjak gas terlalu dalam pasti nyanggruk dan rasanya seperti mau oleng.
Di desa Tanggunggunung inilah keringat mulai muncul karena AC sengaja dimatikan biar tarikan naik jadi enteng. Sepanjang jalan cuma fokus pada jalan berlobang, semakin parah lagi ketika masuk desa Jengglungharjo.
Jalannya campuran antar aspal dan cor-coran. Jalan aspalnya pada mengelupas, jalan yang bagus cuma yang di cor saja, Di desa ini kalau dari arah utara banyak jalan menurunnya, jadi harus pandai memanajemen rem dan kopling.
Beberapa menit kemudian sampailah ke daerah wisata pantai Sanggar, namun tidak berhenti di sini karena tujuannya di GP Coffe yang ada di JLS pantai Sine. Tak lama kemudian barulah sampai ke jalur utama Lintas Selatan dan setelah jembatan sampai di GP Coffe.
Kami tidak mengeksplor JLS pantai Sine ke timur hingga Blitar karena sampai sana terlanjur soore, belum lagi kembali ke Trenggalek pasti malam hari. Kurang lebih perjalanan selama 2 jam, ngopi dan makan-makan di GP Cofee 1,5 jam dan langsung pulang.
JLS pantai Sine VS JLS Gemah – Prigi Bagus Mana?
Bila Anda belum pernah ke sana, mungkin bertanya-tanya antara JLS Sine dan JLS Gemah – Prigi bagusan mana? jawabannya sama-sama bagus. Keduanya mempunyai karakter yang berbeda dimana untuk pantai Sine tebingnya gunung hijau sedangkan di Gemah menuju Prigi tebingnya bebatuan.
Sama-sama berada di pinggir pantai, jadi ketika melewatinya Anda disuguhkan keindahan pantai. Mungkin perbedaannya di coffenya dimana di Sine hanya sedikit yang jualan dan masih sepi.
Sepi di sini karena akses menuju ke sana sangat sulit, kalau dari Tulungagung hanya lewat Tanggunggunung dan Kalidawir saja. Kami yakin kalau ini sudah tembus ke Sidem, Gemar, dan Prigi bakalan ramai.
Justru karena suasana sepi inilah menjadikan nilai positif bagi para wisatawan yang ingin suasana sepi. Kebanyakan yang berkunjung para ABG yang sedang memandu asmara, dan para keluarga.
Menikmati Keindahan JLS Pantai Sinde dari GP Cofffe
GP Coffe menyajikan beraneka ragam minuman seperti es degan utuh, kopi susu, ikan bakar, ayam goreng, mi rebus, dan masih banyak lainnya.
Selain itu tersedia spot menarik menghadap ke laut dengan duduk-duduk di atas bantal besar. Menginjak petang, suasananya sangat epik karena lampu pada kerambu nelayan menyala.
Fasilitasnya standar saja, hanya ada kamar mandi. Untuk parkir mobil masih di pinggir jalur Lintas Selatan, sedangkan sepeda motor bisa dibawa masuk.
Menikmati keindahan pantai dari ketinggian sambil makan dan minum es dengan serasa di surga dunia. Belum lagi tiupan angin laut sepoi-sepoi sambil tiduran di atas bantal membuat wisatawan betah menghabiskan waktunya di GP Coffe.
Pada saat artikel ini ditulis (awal Februari 2025) jalur menuju ke JLS pantai Sidem hanya ada 2 yaitu Tanggunggunung dan Kalidawir. Keduanya sama-sama sulit, untuk jalur Kalidawir biasanya dilewati mobil proyek yang mengangkut material pembangunan JLS sedangkan jalur Tanggunggunung jalannya terjal, berlobang, dan naik.
