Komputer laptop tersusun dari beberapa komponen seperti mainboard, prosesor, memory, harddisk, keyboard, baterai, LCD/ LED, dan lain sebagainya. Setiap komponen laptop memiliki durabilitas yang berbeda-beda, ada yang tahan lama dan cepat rusak. Hukum ekonomi juga berlaku dalam memilih laptop, semakin mahal harganya material dan teknologi yang disematkan dalam komponen juga bagus begitu juga sebaliknya.
Untuk pemakaian sehari-hari normalnya laptop mampu bertahan hingga 5 tahun kecuali baterainya yang setiap tahun kapasitas penyimpan daya turun. Kerusakan pada laptop 70% disebabkan karena pemakaian yang salah, mereka belum mengerti bagaimana cara menggunakan laptop yang benar. Jangan sampai laptop Anda rusak sebelum waktunya, untuk itu pengguna harus tahu cara menggunakan laptop yang benar.
Kerusakan komponen yang dimaksud adalah terbakar, kalau terbakar berarti ada kaitannya dengan arus listrik dan sirkulasi udara di dalam laptop yang terlalu panas sehingga menyebabkan overhead pada prosesor. Hanya arus listrik dan sirkulasi udara yang menjadi kuci awet dan tidaknya laptop Anda.
2 Penyebab Utama Laptop Cepat Terbakar atau Rusak
1. Jangan lepas baterai laptop
Baterai laptop diciptakan untuk dipasang bukan dilepas, sayangnya banyak dari mereka yang melepas kemudian mencolokkannya langsung dengan arus listrik. Kalau ditanya kenapa melakukan itu? jawabannya supaya baterainya awet dan tidak gampang ngedrop. Kalau sudah begitu pilihannya tinggal mau baterainya yang awet atau laptopnya cepat rusak?
Selain diciptakan sebagai penyimpan daya untuk laptop, baterai fungsinya juga sebagai penahan arus listrik yang masuk ke laptop. Kalau baterainya dilepas maka arus listrik masuk tanpa hambatan, tidak ada penstabil tegangan. Arus AC tegangannya naik turun baru diconvert menjadi arus DC oleh IC Power.
Tegangan listrik yang tidak stabil bisa menyebabkan komponen laptop cepat terbakar karena konsleting. Jadi bila Anda menemukan kasus laptop baru berumur 1 hingga 2 tahun keyboardnya tidak berfungsi, touchpadnya rusak, dan harddisnya bunyi krek-krek berarti sering melepas baterai laptop.
2. Dilarang menggunakan tas/ cover laptop
Asesoris laptop seperti tas/ cover banyak dijual di pasaran dan anehnya kaum hawa pada membelinya. Mereka rata-rata tidak tahu akibat menggunakan cover laptop melainkan supaya kelihatan keren, tidak mudah kotor, dan mudah dibawa-kemana karena ada cangkingannya.
Sebenarnya penyebabnya bukan karena cover/ tas melainkan waktu penggunaannya. Kalau laptop dalam keadaan mati boleh memakai cover namun kalau hidup sebaiknya dilepas dulu dan dipasang lagi setelah selesai menggunakan laptop. Faktanya banyak dari mereka yang menyalakan laptop dalam kondisi covernya tidak dilepas.
Baca: Cara Melihat Spesifikasi Komputer/ Laptop dengan CPU-Z
Cover laptop ada yang terbuar dari kulit dan adapula dari spon tipis yang dibungkus kain. Kedua bahan ini tidak mampu menyerap panas karena bukan pendingin. Setiap laptop memiliki lubang kecil-kecil di bawah mainboard atau di samping, fungsinya untuk menyerap dan mengeluarkan udara panas.
Logikanya kalau dikasih cover maka udara tidak bisa masuk dan keluar dari dalam laptop akhirnya panas dan overhead. Akibatnya kinerja laptop jadi lemot, gampang not responding, dan restart dengan sendirinya.