Memilih smartphone terbaik untuk vlogging bukan perkara gampang, pasalnya Anda harus banyak membaca spesifikasi dan review dari masing-masing smartphone yang akan dibidiknya. Jangan mudah tertipu dengan besarnya resolusi kamera karena tidak pasti kualitas rekam videonya bagus.
Untuk itu bila Anda berprofesi sebagai seorang YouTuber penting sekali menggunakan smartphone terbaik untuk vlogging. Terbaik bukan berarti harus mahal namun hardware dan softwarenya juga harus mendukung. Bicara tentang smartphone terbaik untuk merekam video berikut ini TERAA.NET akan memberikan tips memilihnya.
Teknologi kamera pada smartphone Android dan iPhone dari hari kehari semakin canggih saja dan hasilnya mendekati kamera DLSR, Mirroless, maupun Go Pro. Untuk itulah sekarang banyak YouTuber yang ngevlog menggunakan smartphone daripada membawa kamera Mirroles.
Dimensi ramping dan berat smartphone yang ringan membuatnya mudah dibawa kemana-mana, bahkan dimasukkan ke dalam saku celana atau baju juga muat. Bayangkan saja ketika membawa kamera Mirroless yang cenderung besar dan berat maka akan kesulitan ketika dibawa kemana-mana.
Baca: Cara Mengganti Nama Channel YouTube Terbaru
Para YouTuber sukses di Indonesia rata-rata juga memulainya dengan merekam menggunakan kamera smartphone, setelah jumlah subscribe dan viewernya banyak maka upgrade peralatan dengan kamera mirroless atau Go Pro. Ingin sukses ada tahapannya dan Anda harus memulainya dari enol.
Kenapa jumlah subscriber dan viewer menentukan besarnya pendapatan seorang YouTuber? karena dengan dua indikator tersebutlah tayangan video disukai oleh orang banyak dan rewardnya mendapatkan penghasilan dari iklan yang ditayangkan pada video YouTube Ada.
Tips Memilih Hape Terbaik Untuk Merekam Video
Setidaknya ada 8 poin yang harus diperhatikan untuk memilih kamera terbaik pada smartphone, selengkapnya silahkan baca simak ulasannya berikut ini:
1. Tersedia Fitur OIS
Masalah mendasar ketika merekam video menggunakan smartphone Android adalah gambarnya goyang. Melihat tayangan video yang tidak stabil membuat pusing bagi yang melihatnya. Untuk itu ketika memilih smartphone harus ada fitur untuk mengurangi goyangan pada video.
Fitur tersebut adalah Optical Image Stabilization (OIS) yang akan membuat lensa mampu bergerak sejajar pada bidang gambar sehingga dapat mengurangi hasil foto yang blur ketika penggunanya sedang bergerak.
OIS ini juga dapat meminimalisir hasil foto yang blur ketika menangkap objek yang sedikit cepat. Bisa dibilang OIS sendiri memanfaatkan fitur gyro sensor yang akan mengantarkan sinyal agar susun lensa dapat mengikuti objek gambar.
2. Harus Ada Fitur EIS
EIS merupakan kepanjangan dari Electronic Image Stabiliation yang menggunakan software untuk melakukan perbaikan sinyal digital yang sudah ditangkap oleh bagian optik kamera. Bisa dibilang EIS menggunakan Charge Coupled Device (CCD) yang sudah ada pada kamera dan selanjutnya melakukan pemecahan gambar ke dalam beberapa bagian kecil.
Kemudian EIS akan melakukan deteksi terhadap gerakan yang nantinya akan langsung diperbaiki oleh sistem. Apabila OIS tidak akan mengalami degradasi gambar, berbeda dengan EIS yang akan terkadang bisa mendapatkan degradasi gambar.
OIS dan EIS sama-sama mempunyai kemampuan untuk mengurangi goyangan video namun perbedaannya adalah OIS ditentukan oleh hardware (kamera) sedangkan EIS adalah softwarenya. Hasil yang direkam menggunakan fitur OIS disempurnakan dengan software EIS yang terdapat pada kamera smarphone.
3. Phase Detection Autofocus
Berikutnya smartphone vlogging harus punya fitur Phase Detection Autofocus (PDAF) dan lebih baik lagi ditunjang Laser Autofocus. Ini penting, agar video tidak menunjukkan gejala kabur. Maka dari itu, kamera harus mampu mengunci fokus dengan cepat.
Cara kerja Phase Detection Autofocus adalah sinar yang masuk ke lensa dibedakan menjadi dua bagian, sinar dari lensa di sisi kanan dan sisi kiri. Ketika sinar ini jatuh ke image sensor, image sensor mendeteksi tahap perbedaan sinar dari sisi kiri dan sisi kanan lensa, seberapa jauh tahap perbedaan ini, dan menetapkan titik temu fokus yang seharusnya. Teknik ini menghasilkan fokus yang cepat dan tepat, tidak masalah objek dekat atau jauh dan besar atau di ruang terbuka.
4. Harus Ada Fitur HDR Video
Fitur HDR Video memungkinkan Anda merekam video dengan cahaya yang lebih baik saat di tempat sangat terang ataupun dalam ruangan yang agak redup. Hampir semua smartphone Android mempunyai fitur HDR namun hanya untuk foto saja sedangkan rekam video masing jarang. Salah satu smartphone murah yang mempunyai kemampuan ini adalah Xiaomi Mi A1 dan Mi A2.
5. Mempunyai Resolusi Video Tinggi
Dalam mode rekaman, Anda bisa mengatur besarnya resolusi video pada menu setting. Semakin besar resolusinya maka hasilnya jernih dan tajam. Resolusi video adalah kerapatan warna dari hasil rekaman yang diukur dalam satuan pixel (P).
Resolusi ini berbeda dengan apa yang ada di YouTube mengenai tinggi dan lebar video. Semakin besar resolusinya maka frame rate video juga tinggi, smartphone yang Anda beli untuk vlogging harus suport ini.
6. Harus Ada Flash Kamera Depan/ Belakang
Hari gini mana ada smartphone yang tidak dilengkapi lampu flash, pasti semuanya ada kan? namun untuk kamera depan gimana? apa cuma kamera belakang saja yang da flashnya?
Trend layar smartphone waterdrop dan dewdrop memangkas beberapa fitur penting yang berkaitan dengan kamera seperti dihilangkannya lampu flash. Kalau siang hari mungkin tidak terlalu membutuhkannya namun kalau dalam keadaan gelap minim cahaya, flash kamera ini cukup membantu Anda dalam mengambil video. Pastikan smartphone yang Anda pilih nantinya punya flash kamera depan.
7. Mendukung Frame Rate Video dan Slow Motion
Sama seperti resolusi kamera, kemampuan frame rate video juga penting diperhatikan agar video yang dihasilkan dapat berjalan secara smooth. Semakin tinggi nilai frame rate videonya, maka semakin baik pula pergerakan video yang dihasilkan. Frame rate dan slow motion adalah dua komponen yang sangat berguna untuk membuat video YouTube yang keren.
Semakin besar frame rate video maka hasilnya sangat halus, berikut ini adalah contohnya:
- 2160p@30fps (4K)
- 1080p@30/60fps
- 720p@120/240/960fps
8. Mendukung Aperture f/1.6
Aperture ini menentukan jumlah cahaya yang masuk ke kamera dan aperture yang lebih luas memungkinkan lebih banyak cahaya yang masuk sehingga mampu merekam video yang lebih jelas. Sebagai pemahaman saja, semakin kecil angkanya maka semakin lebar aperture-nya.
Berikut ini adalah ukuran Aperture yang sering dijumpai pada kamera smartphone: f/1.6 – f/1.7 – f/1.7 – f/1.8 – f/1.8 -f/1.9. Pilih smartphone yang mempunyai Aperture f/1.6 untuk mendapatkan video yang jelas.
Cara Melihat Spesifikasi Smartphone Secara Lengkap
Cara melihat spesifikasinya bisa langsung mengakses official website masing-masing pabrikan, namun lebih mudahnya direkomendasikan membuka GSM Arena di alamat berikut ini https://www.gsmarena.com.
Silahkan buka kemudian ketik keyword pencarian nama smartphone yang akan dilirik spesifikasinya. Hasilnya ditampilkan secara detail dan apik sehingga mudah dipahami calon pembeli.
Demikianlah informasi cara memilih smartphone/ hape yang kameranya bagus untuk merekam video, semoga artikel ini dapat memberikan manfaat kepada Anda khususnya yang akan membeli smartphone baru untuk ngevlog.